• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Nasional

Gus Mus Ceritakan Kewalian Almaghfurlah Mbah Moen

Gus Mus Ceritakan Kewalian Almaghfurlah Mbah Moen
KH Maimun Zubair dan KH Mustofa Bisri.
KH Maimun Zubair dan KH Mustofa Bisri.

NU Jombang Online, 
Kepergian KH Maimoen Zubair mengundang duka masyarakat Indonesia. Kiai yang juga Mustasyar PBNU adalah figur kharismatik, fuqaha sekaligus muharrik, sehingga menjadi rujukan kiai-kiai di Indonesia.

 

Diceritakan KH. Mustofa Bisri melalui tulisan di akun Instagramnya, S.Kakung pada Selasa (6/8) kemarin. Di Statusnya, Gus Mus mengaku mendapat cerita dari keluarga dan anak-anak Mbah Moen. Keluarganya sempat memohon agar menahan untuk pergi ke Tanah Suci Makkah. Karena tidak berani mencegah secara langsung, Gus Nawawi (pemilik akun Fb : Jambal Roti) yang bertindak hendak menyampaikan permohonan keluarganya.

 

Dengan nada sangat hati-hati ingin menyampaikan pesan anak-anak Mbah Moen, lantas sebelum menyampaikan pesan Mbah Moen sudah mengetahui maksud Gus Nawawi. 

 

"Mereka melarang aku berangkat haji ya? Karepe dewe," kata Gus Mus menirukan dawuh Mbah Moen kepada Gus Nawawi.

 

Gus Mus melanjutkan tulisannya bahwa Gus Nawawi belakangan ini setiap kali ketemu dengan Mbah Moen selalu menyinggung terkait dengan isyarat-isyarat kematian. Seperti doa agar husnul khotimah dan sejenisnya.

 

"Dongo kulo sakniki namung nyuwun husnul khãtimah, Lék. Umur kulo sampun langkung 90 tahun." (Doa saya sekarang ini hanya memohon husnul khãtimah, Lék. Umur saya sudah 90 tahun lebih)," tulis Gus Mus.

 

Doa almaghfurlah Mbah Moen nampaknya dikabulkan oleh Allah SWT. Saat masih berada di Tanah Suci Makkah menjalankan ibadah haji, Mbah Moen dipanggil oleh dzat maha kasih untuk menghadapNya. 

 

"Tokoh pendamai yang menyukai perdamaian itu kini telah damai di sisi Zat yang Maha damai. Meninggalkan kita yang belum selesai dengan urusan dunia ini, dengan membawa segudang ilmu, akhlak, dan kearifan beliau. Innã liLlãhi wainnã ilaiHi rãji'űn. Nafa'anãLlãhu bi'ululűmihi wa akhlãqihi wahikmatih," ujar Gus Mus.

 

Jenazah Mbah Maimoen Zubair dimakamkan di pemakaman Ma'la, Makkah Al-Mukarramah. Tempat pemakaman yang juga menjadi persinggahan Makam Siti Khadijah (Istri Nabi SAW), Abu Thalib (Paman Nabi), Abdul Mutholib (Kakek Nabi), Juga dimakamkan Ulama masyhur Nusantara Sheikh Nawawi Al Bantani. (Rifqi Nurul Hidayat/Syamsul Arifin) 


Editor:

Nasional Terbaru