• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Enam Modal Ini Harus Dioptimalkan Lembaga Ma'arif untuk Tingkatkan Kapasitasnya

Enam Modal Ini Harus Dioptimalkan Lembaga Ma'arif untuk Tingkatkan Kapasitasnya

NU Jombang Online, 
Lembaga pendidikan yang dimiliki Ma'arif Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur cukup menjamur di berbagai titik. Ada 422 lembaga dengan indikator penyelenggara UAMNU. Lembaga-lembaga ini ke depannya diupayakan lebih berkapasitas dan berkualitas dalam mendidik siswa-siswinya. Satu gerakan yang dilakukan dalam menciptakan lembaga pendidikan yang demikian itu adalah sarasehan peningkatan kapasitas lembaga pendidikan Ma'arif dan workshop penyusunan perangkat pembelajaran Aswaja untuk untuk sejumlah unit lembaga binaannya.

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Prof. Dr. Masykuri Bakri, M.Si menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan ini, Sabtu (7/9) di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setempat. Ia berpandangan bahwa lembaga pendidikan di bawah naungan Ma'arif cukup bisa meningkatkan kapasitasnya dengan cara memiliki dan melaksanakan enam modal dengan optimal.

"Enam modal itu adalah modal intelektual, modal manajerial, modal sosial, modal teknologi informasi, modal jaringan dan modal spiritual," katanya.

Saat ini lembaga pendidikan Ma'arif bisa jadi sudah melakukan keenam modal di atas. Namun menurut dia masih belum optimal. Yang sangat perlu untuk ditingkatkan sebelum melaksanakan keenam modal tersebut dengan baik adalah menata modal manajerial yang baik. Satu modal ini menjadi kunci untuk bisa melakukan sisa modal yang ada.

"Bisa jadi lembaga Ma'arif telah melakukan modal-modal itu, namun belum optimal. Maka manajerial menjadi kunci utama menurut saya," jelasnya.

Yang juga cukup penting menurut pandangannya yaitu mulai memperluas wawasan para pengelola lembaga pendidikan Ma'arif. Saat ini tidak lagi semata hanya terpaku dengan isi buku, namun cara berpikir mereka harus bisa keluar dari rutinitas yang dilakukan dan berbeda dari berpikir pada umumnya.

Ketua PC LP Ma'arif Jombang Nur Khozin (kanan) saat memberikan sambutan di acara Sarasehan 

"Manajerial yang harus dikembangkan adalah out of the box. Mereka tidak lagi nyaman dengan model-model yang selama ini berlangsung dan diulang terus menerus, tapi harus ada terobosan untuk meningkatkan kreatifitas, inovatif dan mengembangkan produktifitas lembaga pendidikan yang menjadi daya saing untuk lembaga NU itu,"ucapnya.

Lembaga pendidikan yang dikoordinir Ma'arif mayoritas punya daya spiritual yang kuat. Hal ini juga menjadi modal madrasah atau sekolah yang baik untuk satu langkah lebih maju. Integritas spiritual dan moral sangat bisa dilakukan dengan sempurna. Aspek-apek ini tidak boleh hilang, terlebih sudah menjadi budaya, namun perlu untuk terus dikembangkan.

"Ada satu distingsi dibanding dengan pendidikan umum, karena di sini akan bisa meningkatkan integritas moral yang kuat, bahkan basis kulturalnya ini menjadi kunci utama. Local wisdom menjadi pengembangan ilmu pengetahuan sesungguhnya di sini. Nah ini yang perlu disentuh," tuturnya.

Bahkan ia menyebut bahwa Ma'arif sebetulnya gudangnya spiritual. Untuk itu perlu spiritual itu kemudian menjadi hibitus yang operasionalnya harus sudah bagus. Tidak hanya dilakukan secara individu-individu saja namun sudah harus terbudaya dan dimotori oleh setiap lembaga pendidikan itu sendiri. 

"Dan itu sudah dilakukan oleh Unisma. Unisma misalnya setiap karyawan masuk kantor baca Al-Qur’an dulu. Itu kan jarang sekali dilakukan oleh lembaga pendidikan. Kemudian mahasiswa membaca Sholawat Nuril Anwar setiap kali mau memulai kuliahnya," ucapnya.

Lembaga pendidikan Ma'arif yang sudah melakukan enam modal di atas tak perlu pesimis tidak punya finansial untuk mengembangkan lembaganya. Karena sebetulnya salah satu implikasi keenam modal tersebut kepada aspek finansial yang memadai 

"Tentu implikasinya nanti akan hadir apa yang disebut dengan modal finansial. Jadi enam modal itu kalau sudah bagus, maka modal finansial itu akan hadir. Kalau enam itu sudah bagus, siapa yang tidak terpincut dengan lembaga pendidikan ini," pungkasnya. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru