• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Di Tebuireng, Kiai Said: Menjaga Akhlak Tidak hanya kepada yang Masih Hidup

Di Tebuireng, Kiai Said: Menjaga Akhlak Tidak hanya kepada yang Masih Hidup
Kiai Said Aqil Siroj tabur bunga di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Kiai Said Aqil Siroj tabur bunga di kompleks pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menyampaikan pentingnya menjaga akhlak sesama warga NU. Tidak semata kepada yang masih hidup, akhlak juga perlu dijaga warga NU kepada yang sudah meninggal dunia, terlebih mereka merupakan pendiri dan pejuang NU.

Caranya dengan meningkatkan berziarah ke makam para pendiri dan tokoh NU itu. Seperti makam Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari, KH Wahid Hasyim, dan KH Abdurrahman Wahid di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

"Salah satu akhlak adalah sowan kepada para leluhur kita, akhlak itu tidak hanya sowan saat masih hidup, namun begitu juga sowan saat beliau-beliau meninggalkan kita," katanaya di ndalem kesepuhan usai ziarah ke kompleks pemakaman Pondok Pesantren Tebuireng, Kamis (17/10).

Ziarah merupakan cara manusia yang masih hidup menjalin hubungan dengan yang sudah wafat. Terlebih NU sudah sejak awal berdiri melestarikan budaya ini, dan tidak boleh pudar sampai kapanpun.

Sebagai warga NU, Kiai Said mengingatkan tidak perlu khawatir akan faedah ziarah, ada interaksi yang positif yang bisa bersambung langsung kepada yang bersangkutan di alam universal (akhirat). 

Untuk itu, memohon pertolongan dan keberkahan Allah SWT melalui tawassul kepada para tokoh NU yang telah wafat itu sudah wajar di kalangan NU, lantaran keyakinannya akan kekuatan tawassul itu.

"Maka faedah ziarah ini, kita yang masih parsial, yang msih temporal ini komunikasi dengan yang hidup di alam universal yakin kita dapat berkah, dapat cahaya dari hubungan antara yang masih parsial degan yang sudah universal," jelasnya.

Manusia yang masih hidup tentu masih sibuk dengan urusan keduniawian, jabatan, kedudukan dan sejenisnya. Berbeda dengan manusia yang sudah kembali ke hadaratillah, ia sudah bisa komunikasi dan menyatu langsung dengan penciptanya, sehingga bertawassul meminta pertolongan kepadanya sudah jadi keharusan warga NU.

Untuk itu, kiai jebolan Pondok Pesantren Lirboyo, Jawa Timur ini berharap, dengan ziarah yang dilakukan, NU kian kuat, berkembang dan senantiasa memberikan manfaat kepada warganya.

"Semoga NU dengan barokahnya Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso selalu menjadi organisasi mukarramah, bukan menjadi organisasi yang loyo. Semoga ke depan NU lebih kuat lagi," harapnya.

Kiai Said bersama rombongan PBNU ziarah ke pendiri NU di Jombang dalam rangka menyambut Hari Santri. Selain di Tebuireng, rombongan ini juga ziarah ke makam Almaghfurlah KH Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Romli. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Nasional Terbaru