• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 19 Maret 2024

Daerah

Demi Kelancaran Hari Santri di Jombang, Atribut Terlarang Harus Steril

Demi Kelancaran Hari Santri di Jombang, Atribut Terlarang Harus Steril
Ketua Pelaksana Hari Santri 2019 Jombang, H AR Jauharuddin Alfatih. (NU Jombang Online/istimewa)
Ketua Pelaksana Hari Santri 2019 Jombang, H AR Jauharuddin Alfatih. (NU Jombang Online/istimewa)

NU Jombang Online, 
Panitia penyelenggara Hari Santri 2019 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur berupaya memperingati Hari Santri dengan semarak tanpa ada kendala apapun. Termasuk berusaha mensterilkan adanya atribut atau simbol terlarang yang dikhawatirkan sengaja dibawa oknum-oknum tertentu khususnya saat apel dan kirab budaya santri. Seperti bendera-bendera yang tidak senafas dengan ideologi Pancasila

Ketua pelaksana HSN 2019, H AR Jauharuddin Alfatih mengaku, dirinya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna memastikan keamanan peringatan Hari Santri nanti.

"Kita sudah sharing dan komunikasi dengan Polres Jombang mengenai kesiapan rencana kegiatan Hari Santri," ujarnya, Rabu (2/10).

Dari hasil koordinasinya, pihak kepolisian nanti akan turut ambil bagian dalam hal keamanan dan kelancaran kegiatan Hari Santri. Mulai dari rekayasa lalulintas hingga pada edentifikasi simbol-simbol yang tidak boleh dibawa para peserta apel dan kirab.

"Kita juga meminta bantuan keamanan kepada Polres Jombang dalam hal ini Kabagops, mulai pengaturan lalin hingga ke screening peserta apel nanti," jelas Pengasuh Pesantren Al-Ghazali Tambakberas, Jombang ini.

Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'hid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jombang ini menambahkan, di samping sejumlah aparat penegak hukum yang mengatur dalam hal keamanan dan lalulintas, beberapa anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) juga akan ikut andil bersama mereka.

"Mereka nanti bisa memastikan tidak ada simbol-simbol terlarang yang muncul di sepanjang Hari Santri, terutama di apel dan kirab," ujar Gus Rudin sapaan akrabnya.

Ia berharap petugas di lapangan itu bisa bersinergi dengan baik. Komunikasi dan koordinasi antar petugas menurut dia sudah semestinya dibangun mulai sekarang. "Sehingga harapan panitia agar pelaksanaan Hari Santri aman dan lancar benar-benar terwujud," tuturnya.

Sementara untuk rangkaian kegiatan Hari Santri, panitia telah menyepakati 18 macam acara. Pelaksanaannya dimulai tanggal 6 hingga 26 Oktober mendatang. "Peringatan Hari Santri Nasional pada tahun 2019 ini panitia menetapkan 18 kegiatan. Kami siap menyukseskannya," ucapnya.

Dari berbagai macam kegiatan tersebut ada perbedaan dengan perhelatan Hari Santri tahun sebelumnya. Di antaranya adalah kirab budaya santri. Acara ini belum pernah dilakukan panitia Hari Santri di Jombang sejak pertama kali diperingati. (Syamsul Arifin) 


Editor:

Daerah Terbaru