Biaya Selamatan Diambilkan dari Harta Peninggalan, Bagaimana Hukumnya?
Deskripsi masalah:
Di daerah kita khususnya warga Nahdliyin ketika ada yang meninggal dunia mengadakan acara selamatan (bersedekah) yang dikemas dalam tahlilan sampai tujuh hari untuk mendoakan orang yang meninggal. Namun melihat praktik yang ada, biaya selamatan tersebut biasanya diambilkan dari harta peninggalan sebelum ada pembagian waris.
Pertanyaan:
Apa hukum mengambil biaya selamatan yang diambil dari harta peninggalan?
(Asilah dari MWCNU Jogoroto)
Jawaban:
Tidak boleh apabila tidak mendapatkan ridho dari ahli waris atau sebagian ahli waris ada yang berstatus mahjur (tercegah untuk menggunakan haknya seperti anak kecil yang belum tamyiz, orang gila dan lain-lain).
Catatan: ketika diambilkan dari iuran harta para ahli waris maka diperbolehkan.
Referensi:
الفتاوى الفقهية الكبرى (2 / 7)
وَلَا يَجُوزُ أَنْ يُفْعَلَ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ مِنْ التَّرِكَةِ حَيْثُ كَانَ فِيهَا مَحْجُورٌ عَلَيْهِ مُطْلَقًا أَوْ كَانُوا كُلُّهُمْ رُشَدَاءَ لَكِنْ لَمْ يَرْضَ بَعْضُهُمْ بَلْ مَنْ فَعَلَهُ مِنْ مَالِهِ لَمْ يَرْجِعْ بِهِ عَلَى غَيْرِهِ وَمَنْ فَعَلَهُ مِنْ التَّرِكَةِ غَرِمَ حِصَّةَ غَيْرِهِ الَّذِي لَمْ يَأْذَنْ فِيهِ إذْنًا صَحِيحًا
Artinya: Biaya selamatan (selametan) tidak diperbolehkan diambil dari harta tinggalan mayat, jika sebagian ahli waris berstatus mahjur (tercegah untuk menggunakan haknya seperti anak kecil yang belum tamyiz, orang gila dan lain-lain), atau sebagian Ahli waris tidak ridlo.
حاشية الشيخ الباجوري ج 1 ص 369
(مسألة كثيرة الوقوع) وهي أنه متي كان في الورثة محجور عليه بأن كان فيهم قاصر أو سفيه حرم التصرف في شيئ من التركة كنحو السبح والجمع وغير ذلك الا ان اوصي به وعند المالكية تعتبر العادة فما جرت به كان بمنزلة الموصي به.
Artinya: Jika sebagian ahli waris berstatus mahjur maka haram menggunakan harta tinggalan mayat.
*Hasil bahtsul masail putaran ke-VII PC LBMNU Jombang pada 27 Oktober 2019 M /28 Shofar 1441 H di Masjid Baitul Muttaqin Desa Alang-alang Caruban, Jogoroto Jombang