Bersama-sama Bersihkan Korupsi
NU Jombang Online,
Yayasan Darul Ulum Tapen Kabupaten Jombang menggelar seminar anti korupsi, Selasa (6/4) di SMA Darul Ulum Jombang. Pihak panitia menghadirkan Nurul Ghufran, salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2019-2023 dan Abdul Qodir Amin Hartono, mantan anggota DPD RI.
Ghufran menegaskan, korupsi selama ini telah menjerat berbagai kalangan pejabat di lintas institusi pemerintahan. Demikian ini tentu merusak kepercayaan masyarakat terhadap pejabat seorang pelayan publik. Karena itu, KPK menurutnya akan berkomitmen tetap dalam visi utamanya memberantas tindak korupsi.
Ia menambahkan, KPK perlu dorongan dari elemen masyarakat untuk memaksimalkan perannya. Masyarakat harus satu pemahaman dalam upaya-upaya memberantas tindak korupsi di Indonesia ini. Untuk itu, poin-poin penting pada pertemuan ini menurutnya harus disosialisasikan kepada khalayak.
"Saya harap kepada pendidik ataupun organisatoris di berbagai instansi pendidikan bisa membawa hasil seminar terkait anti korupsi ini untuk menjauhi generasi mudanya dari kelakuan korupsi," ucap Ghufran dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang, Muhammad Arif Hakim yang turut hadir di kegiatan ini menyatakan, seminar anti korupsi dan semacamnya perlu terus diikuti oleh kader-kader PMII sebagai pembelajaran sekaligus bekal saat mereka kelak menjadi pejabat penting.
"Pembelajaran ini sangat berarti untuk dijadikan pembelajaran para kader PMII dalam bertindak ataupun berproses sebagai arti pergerakannya," ucapnya saat ditemui.
Untuk itu, dirinya akan menindaklanjuti seminar tersebut dengan mendiskusikan terkait garis-garis besar yang menjadi topik penting bersama kader-kader PMII yang lain.
"Poin terpentingnya akan saya sampaikan kepada para kader PMII Jombang ke depannya," ujar Arif, sapaan akrabnya.
Hal tersebut dilakukan karena menurutnya organisasi kemahasiswaan yang dipimpinnya juga memiliki andil untuk ikut membersihkan korupsi di Indonesia.
Kontributor: Muhammad Fa'iz Hasan
Editor: Ahmad