• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Rabu, 24 April 2024

Daerah

Anggapan Ruqyah Selalu Identik dengan Mistis Tidak Benar

Anggapan Ruqyah Selalu Identik dengan Mistis Tidak Benar
Ketua JRA Jombang, Ahmad Marzuqi Abda'u. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)
Ketua JRA Jombang, Ahmad Marzuqi Abda'u. (Foto: NU Jombang Online/Syamsul Arifin)

NU Jombang Online, 
Anggapan banyak orang bahawa ruqyah selalu identik dengan hal-hal mistis atau gaib kurang tepat. Karena hakikat ruqyah adalah salah satu media pengobatan untuk semua penyakit sekaligus gangguan yang menimpa manusia. Mulai dari penyakit medis, non medis, psikis hingga pada gangguan yang diakibatkan oleh makhluk gaib dan syetan.

"Ruqyah memang tidak bisa dilepaskan dengan hal hal yang berbau mistis atau hal yang gaib, maka tidak heran jika masyarakat mengaitkan ruqyah itu dengan jin dan syetan. Tetapi Kita perlu menekankan lagi terhadap masyarakat bahwa ruqyah itu tidak selalu identik dengan jin atau syetan," kata Ketua JRA Jombang, Ahmad Marzuqi Abda'u kepada NU Jombang Online, Selasa (10/12). 

Ruqyah merupakan salah satu cara yang dinilai cukup efektif mengobati segala penyakit melalui pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Dari penyakit yang berhubungan dengan medis langsung hingga non medis. Sesuai dengan salah satu fusgsi diturunkannya Al-Qur'an sendiri adalah sebagai obat dan rahmat untuk orang-orang yang beriman.

"Bahwa penyakit apapun itu bisa diruqyah, baik medis bahkan seluruhnya, asam urat, kolesterol, setruk, kanker, dan seterusnya. Kemudian nonmedis seperti sihir, dirasuki syetan, disukai oleh jin dan seterusnya. Itu bisa disembuhkan dengan menggunakan dengan ayat ayat suci Al-Qur'an dengan izin Allah," imbuhnya.

Ia tidak menafikan tatkala banyak masyarakat yang masih memiliki pandangan miring terhadap keberadaan ruqyah. Karena memang banyak adegan ruqyah yang disorot media hanya saat sedang mengobati orang-orang yang kerasukan jin. "Khawatirnya seperti yang di TV itu, yang ditampilkan hanya orang-orang kesurupan saja mecahin gelas dan sebagainya. Padahal tidak selalu begitu," jelasnya.

Untuk itu pria yang kerap disapa Gus Dau ini mengimbau agar masyarakat mulai memahami ruqyah secara utuh. Karena menurutnya pemahaman yang setengah-setengah itu akan berdampak fatal, tidak sesuai dengan tujuan ruqyah itu sendiri.

Menurut dia, ruqyah memang dianjurkan dalam hal pengobatan. Sejauh menangani penyakit dengan cara ruqyah dirinya mengaku selalu berhasil, berbagai penyakit yang dialami masyarakat banyak yang sembuh dengan diruqyah.

"Insyaallah ruqyah efektif, karena banyak masyarakat yang terbantu, yang dadanya sesak selesai diruqyah tidak sesak lagi, yang kepalanya sakit akibat mimpi buruk menjadi sembuh, yang kanker alhamdulillah sembuh," ujar salah seorang Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jombang ini.

Tentu kesembuhan itu atas izin Allah melalui media ruqyah. "Ruqyah itu adalah sebagai media pengobatan yang utama, yang menyembuhkan tetap Allah tetapi kita berikhtiar bagaimana seseorang itu menemukan jalan terbaiknya di dalam kesembuhan," pungkasnya. 

Pewarta: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru