• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Opini

Ampuhnya Membaca Shalawat bagi Umat Muhammad

Ampuhnya Membaca Shalawat bagi Umat Muhammad
Gambar (via NU Online)
Gambar (via NU Online)

Tidak sedikit dan tidak terhitung hadits-hadits Nabi Saw yang menjelaskan keutamaan dan hikmahnya membaca shalawat kepada baginda Rasul Saw. Disni saya akan menyampaikan sebuah kisah terkait ampuhnya banyak membaca shalawat. Wajah yang hitam legam serta Perut yang membesar, membengkak dan menggelembung disebabkan banyaknya kemaksiatan yang dilakukan. Keduanya bisa puleh (kembali) seperti sedia kala disebabkan banyak membaca shalawat.


     
Dikisahkan dari Imam Sufyan Ats Tsauri –Radliyallahu ‘anhu -, “Sesungguhnya beliau melihat seorang lelaki sedang thawaf. Didalam thawafnya, lelaki itu banyak membaca shalawat kepada baginda Rasul Saw. Melihat yang demikian ini, lalu beliau berkata (bertanya) kepadanya: “Mengapa kamu hanya memperbanyak membaca shalawat kepada baginda Rasul Saw saja, sedangkan bacaan-bacaan dzikir dan tasbih yang berlaku bagi orang yang melakukan thawaf tidak kamu baca?. Apakah dibalik ini ada suatu rahasia?”. Mendapat pertanyaan yang demikian ini, lalu ia bertanya (kepada Sufyan): “kamu ini siapa?”. Sufyan menjawab: “Aku adalah Sufyan Ats Tsauri”.


     
Setelah mengetahui, lelaki tersebut berkata: “Seandainya bukan tuan, aku tidak akan mebuka tentang diriku dan aku tidak akan memberi tahu tentang rahasia diriku”. Lalu ia bercerita:


    
“Suatu saat aku pergi menunaikan ibadah haji dengan orang tuaku. Beliau meninggal dunia. Wajah beliau menghitam, perutnya membengkak dan menggelembung serta kedua matanya metoto (melotot)”. Melihat kondisi orang tuaku yang demikian ini, aku mengucapkan: “Inna Lillahi Wa Inna Ilahi Raji’un”. Lalu jenazah beliau aku tutupi.

 

Setelah itu, mataku terpejam tidur. Di dalam tidur, tiba-tiba aku melihat seorang lelaki yang sangat amat ganteng yang sebelum ini aku belum pernah melihatnya. Ia memakai baju yang sangat amat bersih yang seblumnya aku belum pernah melihatnya. Baunya sangat amat harum yang sebelumnya aku belum pernah menciumnya. Lalu, lelaki itu membuka dan mengusap wajah orang tuaku. Setelah diusap, warna wajah orang tuaku lebih putih dari pada laban. Lalu perut orang tuaku diusapnya dan kembali seperti semula”. 


     
Kemudian aku bertanya: “Tuan siapa?”. Lelaki tersebut menjawab: “Aku adalah Muhammad Saw, utusan Allah. Ayahmu itu banyak melakukan kemaksiatan. Namun dia banyak membaca shalawat kepadaku. Ketika ia terkena adzab sebagaimana yang kamu lihat, lalu ia minta pertolongan kepadaku. Aku adalah orang yang paling banyak menolong kepada orang-orang yang banyak membaca shalawat kepadaku ketika masih hidup di dunia”. Ketika aku terbangun dari tudur, aku melihat wajah orang tuaku berwarna putih bersih, lebih putih dari pada laban. Perutnya pun puleh seperti sedia kala.


اللهم صل وسلم على سيدنا محمد

 

*KH Abdul Nashir Fattah, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang 


Editor:

Opini Terbaru