• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 23 April 2024

Amaliyah NU

Di Balik Larangan Shalat setelah Subuh dan Ashar

Di Balik Larangan Shalat setelah Subuh dan Ashar
Ilustrasi melaksanakan shalat.
Ilustrasi melaksanakan shalat.

Oleh Ali Makhrus*
Kita tahu bahwa dalam Islam dikenal waktu – waktu yang teratur dan tertib dalam setiap ibadahnya. Pun demikian, Islam juga melarang keras menjalankan shalat di waktu – waktu yang tidak diperkenankan. Dalam fikih Islam dikatakan, bahwa waktu tersebut meliputi setelah Subuh, waktu istiwa’ (matahari tepat di tengah langit) serta Ashar. Larangan tersebut bisa dikonfirmasi oleh hadits yang diriwayatan oleh Umar R.A., yang artinya “Nabi SAW melarang melakukan shalat setelah shalat subuh hingga matahari terbit, setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam”.

 

Dalam hadits tersebut tidak menjelaskan secara tegas mengapa kegiatan ritual sholat dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Aisyah R.A mengatakan, “Umar masih kurang jelas, Rasulullah melarang shalat yang dilakukan sambil menanti – nanti matahar terbit atau tenggelam”. Itu dilakukan Rasulullah agar kaum muslimin tidak mengikuti tradisi para penyembah matahari atau kaum majusi saat beribadah.

 

Diolah dari : Sulaiman An – Nadawi, Aisyah R.A: The Greatest Woman In Islam/Sulaiman An – Nadawi; penerjemah Imam Firdaus; Penyunting, Sudjilah Ayu, Cet IV 2014 (Jakarta : Qisthi Press, 2007) halaman 235.

 

*Penulis adalah kader NU Madiun


Editor:

Amaliyah NU Terbaru